Sabtu, 28 Juli 2012

Ajaran Kebencian Islam terhadap Yahudi

Ajaran Kebencian Islam terhadap Yahudi

Sahih Muslim, Buku 041, Nomer 6985 : Kebangkitan orang mati tidak akan terjadi KECUALI umat Muslim 
akan memerangi orang-orang Yahudi dan umat Muslim akan membunuhi mereka sampai orang-orang 
Yahudi menyembunyikan diri mereka dibelakang batu atau pohon dan batu atau pohon itu berkata: 
Muslim, ada Yahudi di belakangku; datanglah dan bunuhlah dia; tapi pohon Gharqad tidak akan 
berkata apa-apa, sebab ia adalah pohon orang-orang Yahudi.
DASAR-DASAR KEBENCIAN MUSLIM TERHADAP Y A H U D I [Faithfreedom]
Berkas:Imam tantawi.jpg
Photo th 2005 : Imam Tantawi dgn Under Secretary Hughes[US State Gov]Catatan: Imam Tantawi oleh dunia Barat secara luas dianggap sebagai Muslim 'moderat.'
Imam Agung Universitas Al Azhar di Kairo, SHEIKH TANTAWI menulis dlm disertasi 700 halamannya, me-rasionalisasi kebencian Muslim terhadap Yahudi. Desertasinya berjudul : Banu Isra’il fi al-Qur’an wa al-Sunna [Yahudi dalam Quran dan Sunnah], diterbitkan pertama kali thn 1970an dan diterbit ulangi thn 1986/87:
Quran menggambarkan Yahudi dengan karakter-karakter busuk (degenerate) mereka 
tersendiri,yi :  membunuh nabi-nabi Allah, mengubah-ubah perkataan (kebenaran) dari tempat yang 
sebenarnya, menghambur-hamburkan kekayaan, menolak untuk menjauhi perbuatan nista dan karakter-
karakter buruk lainnya yang diakibatkan oleh nafsu birahi mereka yg mengakar … hanya minoritas 
Yahudi yang memenuhi janji-janji mereka …. Tidak semua Yahudi adalah sama. Yang baik menjadi 
Muslim, yang buruk tidak. 
Akibat disertasinya ini, Tantawi diberi julukan Imam Agung/Grand Imam of Al-Azhar University th 1996, sebuah posisi yg masih dipegangnya sampai saat ini.
Inilah pandangan-pandangan tentang Yahudi yg “diselidiki secara seksama,” bukan oleh sembarang Muslim, tetapi oleh seorang pakar dan petinggi Islam yang setingkat Paus — seorang kepala pusat ajaran Islam yang paling prestijius dalam dunia Islam Sunni, yang mewakili 90% dari penduduk Muslim sedunia.
Sheikh Tantawi tidak juga pernah mengurangi derajad kebenciannya terhadap Yahudi sejak menjadi Grand Imam, karena pernyataan-pernyataannya tentang Yahudi seperti “musuh2 Allah, keturunan monyet dan babi”, keabsahan pembunuhan terhdp Yahudi, nampak dalam “dialog” dgn Yahudi dibawah ini.
… siapapun yang menghindari pertemuan dengan musuh guna melawan pernyataan-pernyataan palsu mereka 
dan menusuk jari ke mata mereka Yahudi), adalah seorang pengecut. Sikap saya didasarkan padai buku 
Allah [Quran], lebih dari 1/3-nya menangani urusan dgn Yahudi …[Saya] menulis disertasi tentang 
mereka [Yahudi], semua pernyataan palsu mereka dan hukuman Allah bagi mereka. Saya masih berpegang 
teguh pada apa yang saya tulis dalam disertasi itu. 
Ketika tahun 1910, Perdana Menteri Mesir yang Kristen-Koptik, Boutros Ghali, dibunuh oleh seorang Muslim, si pembunuh (Wardani) menjadi pahlawan nasional dan di-elu-elukan oleh ribuan siswa yang turun ke jalan sambil meneriakkan yel-yel “Wardani, Wardani, bunuh orang Nazareth (Kristen) itu”.
Dibawah ini adalah ulasan-ulasan dari buku saya selanjutnya, The Legacy of Islamic Antisemitism yang menunjukkan contoh aksi-aksi anti-Semitisme berdasarkan Quran di Mesir abad 9 sampai 19, yang menjelaskan latar belakang kebencian Islam terhadap Yahudi. Ayat yg berulang2 disebut adalah Q5:82, yg menyebut tentang kutukan abadi Allah terhdp Yahudi dlm Q2:61 (dan Q3:112).
[...] Penulis Arab polymath, al-Jahiz (w. 869), mengilustrasikan sikap-sikap anti-Yahudi yang mengakar dalam masyarakat Islam dini. Essay Al-Jahiz — sebuah polemik anti-Kristen yang dipercaya dikomisi oleh kalif Abbasid, al-Mutawakkil (w. 861), yang meresmikan sebuah kampanye literatur melawan Kristen — meninjau alasan-alasan mengapa Muslim lebih suka Kristen daripada Yahudi.
'Saya akan mulai dengan mendaftarkan sebab musabab yang mengakibatkan Kristen lebih disukai 
khalayak Muslim ketimbang kaum Magian [Zoroastrian], dan bahwa mereka (Kristen) lebih tulus 
ketimbang Yahudi, lebih disukai, kurang berkhianat, kurang kafir dan mendapatkan hukuman yg 
kurang. Ini sebab musababnya. 

Ketika pehijrah [Muslim dari Mekah] menjadi tetangga Yahudi [di Medinah]… Yahudi IRI terhdp Muslim 
karena anugrah agama baru mereka, [8] dan persatuan2 yg timbul setelah perselisihan. Mereka mulai 
merusak kepercayaan [Muslim] dan membawa mereka ke jalan sesat. Mereka membantu musuh-musuh kami 
dan mereka yang iri pada kami. 

Dari pernyataan menyesatkan dan kata-kata pedas mereka melancarkan pada pernyataan permusuhan 
secara terbuka, sehingga Muslim memobilisasi kekuatan mereka, memperkuat diri secara moral dan 
material untuk mengusir Yahudi dan menghancurkan mereka. Perjuangan mereka menjadi berkepanjangan 
dan meluas, sehingga menjadi sebuah kemarahan besar dan menciptakan permusuhan yang lebih besar 
dan intensif.
 
Namun kaum Kristen, karena jauh dari Mekah dan Medinah, tidak perlu terlibat dlm kontroversi 
religius ini, dan tidak memiliki kesempatan utk mengacaukan keadaan dan terlibat dlm perang. 
Inilah alasan utama kebencian kami terhdp Yahudi dan ketidakseimbangan kami terhdp Kristen.' 
TAPI, al-Jahiz kemudian menunjuk “sebab paling utamat” dari permusuhan terhadap Yahudi ini pada ayat Qur’an 5:82 dan penafsirannya oleh masyarakat Muslim abadnya itu.
[5:82] Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang 
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang 
paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: 
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu 
(orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka 
tidak menyombongkan diri. 
1000 thn kemudian, Edward William Lane (dlm An Account of the Customs of the Modern Egyptians--edisi 1860, Dover, New York, 1973. Lihat hal. 553-556) menyaksikan perbedaan antara sikap Muslim meisr terhdp Yahudi dan Kristen yang lagi-lagi menunjukkan pengaruh Qur’an 5:82.
Lane juga mencatat:
Sebuah pepatah umum Muslim Mesir ini adalah, “Kebencian orang itu terhdp saya bak kebencian 
terhadap Yahudi.” Tidak heran kalau Yahudi lebih dibenci ketimbang Kristen. Belum lama ini, 
mereka sering didorong dan dicemoohkan di jalan-jalan Kairo dan kadang dipukuli hanya karena 
menyentuh tangan kanan seorang Muslim.
 
Saat ini, tekanan terhdp mereka tidak sebegitu parah: tapi mereka (Yahudi) tidak berani 
mengucapkan satu patah katapun saat mereka dipukuli atau disiksa secara tidak adil oleh orang 
Turki atau Arab yg paling biadabpun; sudah begitu banyal Yahudi yg dijatuhi hukuman mati akibat 
tuduhan palsu dan licik spt 'mengucapkan kata2 tidak hormat terhdp Quran atau nabi.' 
Sering kita mendengar seorang Arab menyiksa keledainya dan menyebut keledainya 'YAHUDI.' 
[...] Dokter Perancis, A.B. Clot yangg tinggal di Mesir th 1825 - 1848, dan menjadi penasehat medis Muhammad Ali, sampai mendapat gelar kehormatan, “Bey”, menulis observasinya tahun 1840, 5 tahun setelah tulisan Lane muncul thn 1835:
Bangsa Israel adalah yg paling dibenci Muslim. Mereka berpikir bahwa Yahudi benci Islam lebih dari 
bangsa manapun … Kalau seorang Muslim mengacu kepada musuh bebuyutannya, ia akan mengatakan: “Ia 
membenci saya spt Yahudi benci kami.” Dlm satu abad belakangan ini, orang Israel lebih sering 
dihukum mati karena dituduh, entah benar atau tidak, telah melakukan sesuatu yang tidak 
menghormati Quran. 
Dan tiga dekade kemudian, sifat-sifat benci terhadap Yahudi, khususnya oleh Muslim Mesir, dicatat tahun 1873 oleh Moritz Lüttke:
Tidak ada agama yang paling dibenci Muslim selain agamanya Yahudi … bahkan sekarang dengan 
menghilangnya semua tekanan politik, pada waktu toleransi besar ditunjukkan kepada penduduk 
Kristen, Arab masih menyimpan kebencian mendalam terhadap Yahudi. Tidak heran untuk mendengar dua 
Arab saling menghina dengan menyebut musuhnya dengan nama Ibn Yahūdī (atau “putera seorang 
Yahudi”) sebagai bentuk penghinaan yg paling tinggi … harus pula saya tambahkan bahwa kata Yahūdī 
itu diucapkan dengan nada yang penuh kekerasan dan kebencian yang sulit diulangi. 
Analisa modern Jacob Landau tentang Yahudi Mesir abad 19 juga mencatat kebencian Muslim yg “muncul dan diulangi secara konstan dlm berbagai bentuk”— yang berpuncak kepada kekerasan retoris atau fisik terhdp Yahudi:
... interesan utk melihat bahwa bahkan kaum fallāhīn, petani-petani Muslim Mesir, yang tidak 
mengenal Yahudi secara dekat, juga sering mengucapkan kebencian terhadap mereka (Yahudi). Rasa 
permusuhan Muslim ini memicu kekerasan, penindasan dan serangan fisik seperti pada thn 1882 … 
Permusuhan tidak selalu diakibatkan oleh rasa iri, karena banyak Yahudi bernasib miskin dan 
sengsara dan kadang terpaksa meminta bantuan finansial dari rekan2 seagama mereka diluar negeri.

ROBERT SPENCER



Dari Al-Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi : Mengenali produk Yahudi [Faithfreedom]
Produk Yahudi yang harus diwaspadai dan diboikot adalah yang berkaitan dengan pemikiran mereka dalam hal aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. Karena hal-hal tersebut sangat berbahaya bagi agama kaum Muslimin. Di antara produk-produk tersebut adalah :
1. Menjadikan kubur nabi atau orang-orang shalih masjid/tempat ibadah. Rasullulah bersabda "Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kubur-kubur para nabi mereka sebagai masjid/tempat ibadah" (HR. Muslim, no 530, dari Ummul Mukminin 'Aisyah) Al-Imam Asy-Syafi'i berkata "Aku tidak menyukai (yakni mengharamkan ) sikap penganggungan terhadap seseorang hingga kuburnya dijadikan sebaga masjid/tempat ibadah, karena khawatir menjadi fitnah baginya dan bagi orang-orang sepeninggalnya" (Al-Umm, 1/279)
2. Melecehkan para nabi dan Ulama Allah berfirman "Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?!" (Al-Baqarah, 87) Sikap ini diwarisi oleh ahlul bid'ah, sebagaimana yang dikatakan Al-Imran Ismail bin Abdurrahman Ash-Shabuni "Tanda dan ciri utama ahlul bid'dah adalah permusuhan, penghinaan,dan pelecehan yang luar biasa terhadap para pembawa hadits Nabi (yakni para Ulama)' ('Aqidatus Salaf Ash-habil Hadits, hal 116)
3. Dengki terhadap orang-orang yang beriman Allah berfirman "Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Al-Baqarah, 109) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata "Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang Yahudi, karena kedengkian mereka terhadap kaum Mukminin yang berada diatas petunjuk dan ilmu (yang benar). Penyakit ini pun menimpa kalangan orang berulmu dan yang lainnya, Yaitu dengan mendengki orang-orang yang Allah beri petunjuk, baik berupa ilmu yang bermanfaat ataupun amal Shalih. Ini merupakan akhlak yang tercela dan akhlak orang-orang yang dimurkai Allah" (Iqtida' Ash-Shiratil Mustaqim, 1/83)
4. Kikir Ilmu dan Harta Allah berfirman "..........Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka...." (An-Nisa ,36-37) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata "Dalam ayat ini Allah menyifati orang-orang Yahudidengan sifat kikir, yakni kikir ilmu dan Harta. Walaupun sebenarnya konteks Ayat ini lebih mengarah kepada kekikiran mereka dalam hal Ilmu..." Ditempat yang lain beliau berkata "Allah menyifati orang-orang yang mendapat murka ini (Yahudi) bahwa mereka (mempunyai kebiasaan) menyembunyikan ilmu. Terkadang karena kikir untuk menyampaikannya, terkadang karena tendensi dunia, dan terkadang pula karena rasa khawatir kalau ilmu yang disampaikannya itu akan menjadi hujjah atas mereka (bumerang)." (Iqtida'Ash-Shirathil Mustaqim, 1/83-84)
5. Tidak Mau mengikuti kebenaran kalau bukan dari kelompoknya, dalam kondisi mengetahui bahwa itu adalah kebenaran. Allah berfirman "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah", mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka....." (Al-Baqarah, 91) Allah sebutkan ayat diatas setelah firman-Nya, "........padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu." (Al-Baqarah, 89) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata "Dalam ayat ini Allah menyifati orang-orang Yahudi bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran. Namun manakala yang menyampaikannya bukan dari kelompok mereka, maka tidak diikutinya. Mereka tidak mau menerima kebenaran kecuali yang datang dari kelompoknya semata, padahal mereka yakin bahwa hal itu semestinya diikuti" (Iqtidha' Ash-Shirathil Mustaqim, 1/86)
6. Mengubah-ubah perkataan (kebenaran) dari tempat yang sebenarnya Allah berfirman "Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya......"(An-Nisa, 46) Diantara contoh perbuatan kaum Yahudi ini adalah apa yang Allah sebutkan pada lanjutan ayat diatas, "Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): "Raa`ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis." (An-Nisa, 46)
Demikianlah beberapa Produk Yahudi yang harus dijauhi dan diboikot. Semoga Allah menjaga kaum Muslimin dari semua makar-makar Yahudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar