Senin, 30 Juli 2012

Apa yang Dipelajari oleh Penulis-Penulis Biografi Muhammad dan Penulis-Penulis Islam tentang Muhammad dan Kalifah-Kalifah Muslim


Bab 9 Bagian 3

Dari Buku:
Kekalifahan Islam jadi sangat besar dan banyak negara² yang dipaksa memeluk Islam, baik dengan penyerangan penuh kekerasan, melalui pungutan paksa Jizya, atau pengasingan dari masyarakat mereka. Para Arab Muslim dan lainnya menulis ribuan buku tentang Muhammad dan Islam. Para penulis ini telah belajar banyak dari Muhammad dan para kalifah Muslim bagaimana caranya menyembunyikan kesalahan². Mereka memuji-muji Muhammad dan para kalifah dengan melebih-lebihkan kebesaran mereka, memalsukan dan mengarang fakta² demi menyembunyikan kesalahan dan kehidupan brutal Muhammad. Usaha melakukan hal ini bisa digolongkan dalam tiga cara:
1. Menghilangkan keterangan tentang kronologi, sehingga pembaca kebingungan untuk mengetahui urutan kejadian dan alasan terjadinya suatu peristiwa. Muhammad melakukan cara ini ketika dia menyelipkan ayat² Mekah ke dalam Sura² Medinah, dan Kalifah Usman juga melakukan cara yang sama ketika dia mengumpulkan Qur'an dan menempatkan ayat² Mekah penuh damai yang telah dibatalkan di bagian belakang Qur'an.
2. Menggunakan pengulangan dan penyisipan kisah² dan puisi² yang tak ada hubungan dalam satu pokok pembahasan. Muhammad melakukan cara ini ketika dia mengulang-ulang penggambaran tentang surga, neraka, hukuman, dan kisah para nabi.
3. Menggunakan dongeng, takhayul, dan guna² sebagai bahan tulisan. Cara ini dilakukan Muhammad ketika dia menyatakan kisah tentang para jin, tukang tenung, dan kisah² mereka dalam Qur'an. Contohnya, dia mengatakan dalam Qur'annya bahwa dia membelah bulan jadi dua dan meletakkan setiap belahan bagian di sebuah gunung.
Cara² ini tentunya disaksikan baik² oleh Abu Bakr dan Umar. Pengarang buku Biografi Halabi juga menggunakan cara nomer 3. Dia menyebut fakta² berikut dalam tulisannya:
  • Abdul Mutalib (kakek Muhammad) meminta agar ditetapkan larangan atas zinah, minum minuman keras, dan pemotongan tangan terhadap para pencuri.
  • Abu Talib (paman Muhammad) melarang dirinya untuk minum minuman keras, tapi dia dan anak sulungnya, yakni Talib, tidak percaya dan tidak memeluk Islam.
  • Setelah kematian Abu Talib dan perkawinan Muhammad dengan janda kaya, kemenakan Muhammad yang masih muda yakni Ali dan Jaffar dibesarkan Muhammad dan memeluk Islam.
Setelah itu, penulis mengarang cerita bahwa Talib yang tidak memeluk Islam, diculik oleh seorang jin![34] Tujuan penulis melakukan hal itu adalah agar pembaca tidak menganggap besar jasa Abdul Mutalib dan Abu Talib yang kafir dan untuk menutupi kenyataan bahwa Talib mati dibunuh Muhammad di Perampokan Badr! [34] Al Sira Al Nabawuya, bab 2, hal. 288, catatan kaki oleh Dahlan.

Sekarang mari telaah beberapa buku tafsir Qur'an

Bahkan para intelek Arab sendiri tidak akan mampu untuk mengerti Qur'an tanpa tafsirnya. Salah satu buku tafsir yang mahsyur adalah Tafsir Qur'an oleh Ibn Kathir, yang terdiri dari 2.061 halaman jika ukuran hurufnya kecil, atau 6.000 halaman jika ukuran hurufnya sedang. Buku ini sangat sarat dengan pengulangan, pengalihan perhatian, dan keterangan yang melebih-lebihkan sesuatu. Buku ini menyatakan empat sampai lima pendapat yang berbeda dan saling bertentangan hanya untuk menjelaskan satu kata saja dalam Qur'an. Buku ini penuh kisah² yang tak berkesinambungan dan tak ada hubungannya dengan Qur'an.
Untuk membaca hadis² tentang Muhammad, maka Muslim biasanya memilih Sahih Bukhari, yang terdiri dari 1.456 halaman jika ukuran hurufnya kecil, atau 4.500 halaman jika ukuran hurufnya sedang. Buku ini pun sarat dengan pengulangan, ditulis dalam bahasa Arab kuno yang sukar dimengerti dan rumit. Butuh banyak waktu untuk mengerti tulisan² dalam hadis tersebut.
Untuk mengetahui kisah hidup Muhammad, Muslim biasanya memilih Sirat Ibn Hisyam, yang terdiri dari 1.300 halaman jika ukuran hurufnya kecil, atau 3.900 halaman jika ukuran hurufnya sedang. Buku ini sarat dengan berbagai puisi, nama, kisah, dan orang² yang tidak ada hubungan satu sama lain. Jumlah nama yang disebut di buku ini lebih panjang daripada tulisan Iliad oleh Homer. Buku Sirat ini pun ditulis dalam bahasa Arab kuno yang sulit dimengerti.
Dengan demikian, pembaca Arab yang ingin mengerti Islam harus membaca biografi Muhammad, Hadis, dan tafsir Qur'an, yang semua tebalnya 14.000 halaman, penuh dengan legenda dan kisah² takhayul yang digunakan secara seksama agar Muslim tidak mengetahui Islam yang sebenarnya. Akibatnya, pembaca Muslim melaksanakan ibadah agamanya tanpa mengerti makna di belakangnya.
Sebagai bukti akan hal ini, Muhammad mengatakan: 'Melihat Qur'an saja adalah suatu ibadah' sehingga tentunya tidak perlu untuk mengerti dan membaca isinya. Untuk benar² mampu menggunakan Qur'an, Muslim pun harus dapat membaca dalam bahasa Arab - bangsa Arab modern sekarang juga bahkan butuh kamus bahasa Arab yang menerangkan bahasa dan istilah bahasa Arab kuno. Jika demikian, bagaimana mungkin para Muslim non-Arab bisa mengerti Islam dan Muhammad yang sebenarnya? Apakah Muslim Arab dan non-Arab punya waktu untuk membaca ribuan halaman tersebut? Lebih sial lagi, para penulis Islam ternyata juga belajar menipu dari Muhammad dalam menulis buku mereka yang penuh dengan dongeng karangan sendiri, takhayul, penghilangan kronologi peristiwa, dan keterangan yang membingungkan. Ini adalah salah satu alasan mengapa Islam bisa berumur panjang. Karena itu pula, para ulama Muslim terus melakukan monopoli dalam menjelaskan Qur'an, Islam, dan kehidupan Muhammad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar