Senin, 30 Juli 2012

Allah = Benda Mati


Sumber:
Menurut Surat 1 Al Faatihah ayat 1 dalam catatan kakinya kitab Al Quran terjemahan Indonesia (salah satunya terbitan P.T. Sari Agung) berbunyi demikian:
Ayat ini dinamakan “Basmalah” diutamakan membacanya pada tiap-tiap akan memulai pekerjaan yang 
baik. “Allah” ialah ZAT yang maha suci yang disembah dengan sebenarnya. 
"Allah nama yang mencakup ZAT...." 
Allah SWT itu adalah berhala yg dijadikan tauhid oleh Muhammad ketika ke-359 berhala lain di mekah dihancurkan, namun disisakan 1 berhala yaitu hajar aswad. Karena Muhammad ingin menciptakan agama baru,yg terlihat seperti tauhid (Tuhan yg esa) seperti agama orang Yahudi ataupun Nasrani.

Muhammad Benci dengan Yahudi dan Nasrani

Dari mulanya memang Muhammad ingin menciptakan agama baru yang akan menandingi Yahudi dan Nasrani yang sangat dibencinya. Rupanya konsep tauhid Yahudi diserap juga oleh Muhammad ... namun sayangnya ke-tauhid-an tuhan Muhammad hanyalah sebuah batu hitam (berhala hajar aswad)!
Lihat hadis dibawah ini :
Hadits Shahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 681 & Number 838: 
Dari Ibnu Abbas r.a. katanya: Nabi saw pernah thawaf di Ka’bah dengan mengendarai unta. 
Setiap beliau melewati satu sudut, beliau memberi isyarat ke arah sudut itu dengan apa saja 
yang ada di tangan beliau sambil mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
http://www.darulislam.info/modules.php?op=modload&name=Hadith_Bukhari&file=index&action=view 
Muhammad memberi pujian kepada hajar aswad dengan sebutan Allahu Akbar(Allah Maha Besar) tepat didepan batu hitam tersebut(hajar aswad) dan layaknya hajar aswad adalah obyek yg dijadikan tuhan oleh Muhammad. Hajar aswad sangat dihormati, disucikan, bahkan hingga sekarang ini.

Bukti Allah = Zat = Benda Mati, Bukan Roh Yang Hidup

"Demi DZAT yang Muhammad berada di tangan-Nya; setiap umat ini baik dari kalangan Yahudi 
maupun Nashrani yang mendengar ajakanku lalu mati dan belum beriman kepada ajaran yang diwahyukan 
kepadaku, pasti ia termasuk penghuni Neraka." HR. Muslim (153). 


Dan dapat juga dilihat bagaimana Hajar Aswad diberhalakan oleh kaum Muslimin. Kutipan-kutipan diambil dari : http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=384
6. Kemudian lakukanlah thawaf sebanyak 7 putaran. Dimulai dari Hajar Aswad dengan memosisikan 
Ka’bah di sebelah kiri anda, sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar.” Dari Hajar Aswad sampai 
ke Hajar Aswad lagi, terhitung 1 putaran. 
“Aku memulai (Sa’i) dengan apa yang dimulai oleh Allah (yakni Shafa dahulu kemudian Marwah 
penulis).” 11. Kemudian menghadaplah ke arah Ka’bah (dalam keadaan posisi masih di Shafa), 
lalu ucapkanlah: 

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali 
Allah tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian, Dzat yang Maha 
Menghidupkan dan Maha Mematikan serta Maha Kuasa atas segala sesuatu 
Bisa dilihat bukan, bagaimana Muslim berdoa kepada ZAT, bukan Roh yg hidup, melainkan benda mati (kabaah-->hajar aswad)
QS 10:3 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, 
kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan 
memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, 
maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? 
http://quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSeg=0&l=ind&nSora=10&nAya=3&t=ind
Dalam wikipedia,yg dimaksud zat adalah:
1. wujud, konkrit, kemaujudan;
2. benda yang tak dapat dihitung seperti air, udara, minyak, logam, dllsbnya;
3. unsur pembentuk suatu benda
http://id.wikipedia.org/wiki/Zat
Dan Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia karangan Audi C., kata zat---> berarti asal sesuatu benda. Dengan demikian yang dimaksud dengan “Allah SWT” disini ialah zat atau asal sesuatu benda atau sebuah benda.

JADI KESIMPULANNYA

Ka’bah, tempat tinggal, rumah Allah atau tempatnya Hajar Aswad.
Allah SWT = zat = zat = benda mati = berhala!
Setiap pengikut agama bangsa Arab yang akan melakukan shalat dimanapun dia berada harus menghadapkan dirinya ke arah Hajar Aswad yang ditempatkan di sudut Ka’bah atau berkiblat ke Mekkah, karena Ka’bah ada di dalam kota Mekkah dan Ka’bah itulah tempat tinggal atau rumah Allah atau tempatnya Hajar Aswad.
Berbeda dengan benda-benda mati (patung-patung, misalnya) dalam agama-agama lain yang sering dijadikan lambang agama mereka, Hajar Aswad bukan hanya sekedar lambang. Tanpa Hajar Aswad, agama Islam akan hancur. Mengapa ? Karena Hajar Aswad adalah PUSAT segala ibadah dan kepercayaan agama Islam. Patung agama lain bisa dihancurkan, dimusnahkan dan mudah diganti dengan patung lain. Ibadah mereka tidak tergantung pada patung tsb. Tidak demikian dgn Hajar Aswad, benda pusat ibadah Islam. Itulah nasib agama pemuja benda mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar